Perhitungan PLN Prabayar dan Pascabayar
Efisiensi penggunaan sistem pasca bayar atau pra bayar dapat diketahui dengan mengikuti perhitungan sebagai berikut:
Langkah 1. Persamaan I sistem pasca bayar:
Ilustrasi Data:
Golongan (Eg. R1), Daya (Eg. 1300 watt) lihat di perincian kwitansi atau call hotline 123.
Misal Biaya Beban (BB): Eg. Rp. 39.130,-
Perhitungan pemakaian listrik bersifat progresif, data sebagai berikut (Harga yang tertera hanya ilustrasi)
- Biaya Batas 1 / biaya pemakaian per kwh utk konsumsi antara 0-20 kwh (B1) : Eg. Rp. 385,-
- Biaya Batas 2 / biaya pemakaian per kwh utk konsumsi antara 20-40 kwh (B2): Eg. Rp. 445,-
- Biaya Batas 3 / biaya pemakaian per kwh utk konsumsi diatas 40 kwh (B3) : Eg. Rp. 495,-
Selain itu perlu diketahui bahwa Pajak Penerangan Jalan (PPJ) yang dikenakan (berbeda di setiap kota).
Biaya administrasi PPOB misal. Bukopin: Rp. 1.600,-
asumsi: pemakaian listrik diatas 60 kwh / bulan, PPJ, bayar melalui PPOB.
Masukan ke persamaan I: A(kWh), B(Rp.)
( 39130+(385×20)+(445×20)+(495x(A-20-40)) ) x (100%+9%) + (1600) = B
( 39130+7700+17800+ 495A -9900-19800) x 109% + 1600 = B
( 495A + 34930) x 109% + 1600 = B
539.55A + 39673.7 = B
Langkah 2. Persamaan II sistem prabayar
Ilustrasi Data:
Tarif Listrik Pra Bayar (LPB) dibedakan berdasarkan daya terpasang.
Biaya admin PPOB (ADM) Eg. Bukopin: Rp. 1.600,-
Masukan ke persamaan II: A(kWh), B(Rp.)
asumsi: misal per kWh = 663
( B – 1600 – ((B-1600)x9%) / 663 = A
( B – 1600 – 0.09B + 144) / 663 = A
( 0.91B – 1456) / 663 = A
B = 728.57A + 1600
Langkah 3. Tentukan A(kWh) dan B(Rp.):
Gabungkan 2 persamaan diatas:
I : 539.55A + 39673.7 = B
II: B = 728.57A + 1600
539.55A + 39673.7 = 728.57A + 1600
189.02A = 38073.7
A = 201.42 kWh
I : 539.55A + 39673.7 = B
A = (B – 39673.7) / 539.55
II: B = 728.57A + 1600
A = (B – 1600) / 728.57
Subtitusi persamaan:
(B – 39673.7) X 728.57 = (B – 1600) X 539.55
B = Rp. 186.900,-
Nilai tersebut menunjukkan batas impas antara sistem pasca bayar dan pra bayar.
Di BAWAH nilai tersebut, lebih efisien dan ekonomis menggunakan SISTEM PRA BAYAR. Di ATAS nilai tersebut, lebih efisien dan ekonomis menggunakan SISTEM PASCA BAYAR. (bisa dicoba dengan metode trial dan error)
INGAT, ASUMSI YANG DIGUNAKAN ADALAH: Golongan R1, Daya 1300 watt
Langkah 4. Cari rata-rata riil pemakaian 1 th
Hitung rata-rata pemakaian / pembayaran PLN terakhir selama 1 tahun (semakin besar sample semakin bagus, dengan catatan tidak ada penambahan alat listrik baru dalam periode tersebut dan pemakaian NORMAL).
contoh rata-rata 1 tahun: 344.2 kWh / bulan atau Rp. 226.413,- / bulan
Langkah 5. Kesimpulan
Nilai batasnya : 201.42 kWh / bulan atau Rp. 186.900,- / bulan.
Pemakaian rata-rata contoh: 344.2 kWh / bulan atau Rp. 226.413,- / bulan.